HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA PARANOID DI RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Keywords:
kepatuhan minum obat, kekambuhanAbstract
Latar belakang ; World Health Organization (WHO) tahun 2018, menuliskan terdapat satu dari empat orang didunia yang mengalami masalah mental, dan saat ini sekitar 450 juta orang diseluruh dunia mengalami gangguan jiwa skizofrenia paranoid. Data Riskesdas 2018, Di Indonesia prevalensi gangguan jiwa berat atau skizofrenia paranoid atau psikosis mencapai sekitar 6,7 %. Kasus skizofrenia/psikosis terbanyak diduduki oleh provinsi Bali (11,1 %) pada urutan pertama, selanjutnya daerah Istimewa Yogyakarta (10,4 %), Nusa Tenggara Barat (9,6 %), Sumatera Barat (9,1 %), Sulawesi Selatan (8,8 %), dan Aceh (8,7 %). Pada hasil penelitian lebih dari separuh dari responden tidak patuh minum obat yang mempunyai kekambuhan tinggi (67.8%). (Yudistira dkk,2020)
Metodologi; Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, point time approach, dengan teknik pengambilan sampel probability sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 36 responden.
Hasil ; Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.003 yang berarti p value < 0.05. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kekambuhan skizofrenia paranoid di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah..
Kesimpulan; Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kekambuhan skizofrenia paranoid di RSJD Dr. Amino gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.



